Harus Tau! Ini Alasan Nasi Padang Lebih Banyak Kalau Dibungkus

Rumah makan nasi padang seringkali kita jumpai, dan harganya pun relatif murah. Bahkan sekarang ini banyak cara murah untuk menikmati nasi padang.

Setiap penjual biasanya berbeda-beda dalam menarik pelanggan. Untuk rumah makan padang, biasanya harga normal tergantung jenis lauk yang dipilih. Ada juga yang mematok harga sama untuk semua jenis lauk, tetapi hanya satu saja (lauknya). Selain di layani langsung oleh penjual, ada pula yang prasmanan.

Bicara soal masakan padang, dari sejak populer sampai sekarang tetap saja banyak menjadi favorite. Bagaimana tidak, bumbu yang berempah ruah menghasilkan rasa khas nusantara Indonesia. Apalagi dilengkapi dengan sayuran hijau yang tentunya sehat. Ya, namanya saja masakan padang.

Namun, menyantap nasi padang sungguh nikmat jika di bungkus. Entah apa yang membuatnya lebih lezat, faktanya tidak sedikit yang memilih untuk membungkus nasi padang. Disamping itu, ketika dibungkus pun isinya terlihat lebih banyak.

Tetapi, ternyata ada alasan khusus kenapa nasi padang jika dibungkus cukup banyak isinya. Berikut ini beberapa alasan, seperti yang dilansir dari line.me.

  1. Saudagar Belanda Vs Rakyat Jelata

Salah satu alasan khusus kenapa nasi padang jika dibungkus porsinya terlihat lebih banyak. Hal ini lantaran sebuah kisah yang dimulai pada zaman Belanda.

Pada kala itu, rumah makan atau masakan Padang dipercaya sebagai restoran kaum elite. So, banyak saudagar Indonesia atau orang Belanda yang makan di sana. Oleh karena itulah rakyat jelata jadi segan memakan nasi Padang di tempat.

Padahal, dulunya restoran Padang pada masa itu sudah punya harga yang murah. Mengetahui hal itu, pemilik restoran Padang pun berinisiatif untuk melayani porsi nasi lebih banyak kepada rakyat jelata yang membungkus.

Tujuannya pun ternyata mengharukan, agar cukup dimakan sampai dua orang mengingat pada zaman dahulu orang pribumi sangat miskin. Sehigga untuk porsi nasi yang dibungkus tersebut menunjukkan kebaikan hati pemilik restoran Padang pada zaman dulu.

  1. Biaya Cuci Piring

Sementara alasan lainnya kenapa nasi padang jika dibungkus isinya lebih banyak. Hal ini lantaran biaya cuci piring juga diperhitungkan. Konon, katanya alasan tersebut tak lain dikarenakan pemilik restoran Padang sudah memperhitungkan biaya operasional sampai sangat detail.

BACA JUGA  Hubungan Jakarta-Jogja: Menjelajahi Dua Permata Indonesia

Apabila makan di tempat, pemilik restoran Padang harus mengeluarkan biaya membeli sabun cuci piring sampai dengan membayar gaji karyawan.

Kemudian jika membungkus, mereka (pemilik warung) tidak butuh mencuci piring dan tidak butuh juga menggaji banyak pelayan di restoran. Dengan begitu, maka dikurangilah porsi nasi saat makan di tempat untuk menutupi biaya sabun cuci piring dan pelayan tersebut.

Apakah sama-sama adil?

Sampai saat ini masih belum ada penelitian yang membuktikan mana kisah yang benar di balik “Nasi Padang Lebih Banyak Jika Di bungkus”.