Bocah Ini Jadi Pemulung Demi Bisa Sekolah, Ke Mana Ayahnya?

LiputanTimes.com – Belakangan kisah Jadi pemulung demi bisa sekolah muncul di berbagai media berita dan sosial.

Bocah jadi pemulung demi bisa sekolah mengalami hidup yang begitu sengsara sehingga belum pernah merasakan bangku sekolah.

Bukan hanya jadi pemulung demi bisa sekolah ternyata sang bocah juga melakukannya demi membantu kondisi ekonomi keluarga yang terpuruk.

Lalu bagaimana urutan kejadian yang menyebabkan hidupnya yang begitu keras tersebut? Berikut liputannya.

BACA JUGA  Bocah Jualan Makanan Ringan untuk Nafkahi Keluarga! Mimpi Masuk SMP!

Bocah Jadi Pemulung Demi Bayar Sekolah

Diketahui, bocah tersebut bernama Aenur Rofiq, seorang anak berusia 7 tahun asal Brebes, Jawa Timur yang belum pernah menyentuh bangku pendidikan, baik PAUD atau pun TK.

Setiap hari dia membantu keluarganya mengais rezeki dengan berkeliling mengumpulkan sampah yang nantinya disetor kepada neneknya.

Sang nenek bersama ibunya, April Triana (27) juga berprofesi sebagai pemulung demi menyambung kehidupan.

Di dalam rumah sang nenek yang berukuran 4×7 itu Aenur hidup bersama nenek, ibu, dan kedua adiknya Ahmad Jagat Satria (4) dan Rizki Ramahdan (9 bulan).

Dalam satu hari keluarga tersebut mendapatkan penghasilan sekitar 10-20 ribu, yang bisa dibilang jauh dari kata cukup untuk makan dan menyekolahkan Aenur.

BACA JUGA  Bikin Geram! Bocah Diduga Disuruh Ayah Mencuri HP di Mall!

Ditinggal Ayah dan Terpaksa Jadi Pemulung Demi Bayar Sekolah

Setelah diselidiki, ternyata Aenur kehilangan sosok ayahnya yang merantau ke Jakarta dan tidak pernah kembali ketika ibunya mengandung anak ketiga.

Kejadian inilah yang membuat Aenur harus turut menghidupi keluarganya dengan memulung dari pagi hingga siang hari.

Hingga saat ini, kendala ekonomi yang dihadapi keluarga ini membuat Aenur belum mendaftar untuk menjalani bangku pendidikan SD.

Ketua RW Ahmad Baidowi mengaku sedih karena kewajiban sang anak untuk belajar tergantikan oleh kewajiban ekonomi dan belum ada bentuk bantuan apa pun dari pihak pemerintah.

BACA JUGA  Banyak Yang Mendoakan, Potret Bocah Ajari Adik Ngaji Sambil Jualan Balon di Pinggir Jalan Bikin Haru

Penutup

Belajar dan bermain memang bisa dibilang hak, atau mungkin kewajiban bagi anak seusia Aenur tetapi terkadang kerasnya dunia berkata lain.

Semoga dengan viralnya kisah ini ada tangan-tangan bajik yang mengulurkan bantuannya agar Aenur bisa sekolah dan mengangkat derajat keluarganya.

***