Beberapa Kerusakan Kulit Wajah Akibat Krim Merkuri, Hati-Hati!

Skincare sangat identik dengan wanita , meskipun sejatinya tak menutup kemungkinan pria juga memakai. Skincare dan make up dua hal berbeda, namun dekat kaitannya.

Jadi cukup wajar jika laki-laki juga ada yang menggunakan perawatan kulit wajahnya. Sementara make up, memang mayoritas wanita untuk melengkapi kebutuhan seni rias wajah. Tapi tak sedikit seseorang mengabaikan kandungan dalam skincare yang digunakan.

Apalagi, tren muka glowing saat ini masih menjadi idaman. Sehingga tanpa mereka sadari, banyak beberapa yang memanfaatkan momen tersebut. Misalnya dengan menjual kosmetik berbahaya dengan kandungan merkuri cukup tinggi.

Krim yang banyak mengandung merkuri memang cepat sekali merubah kulit wajah sembilan puluh derajat. Sayangnya, dampak dari hal itu akan dirasakan jangka panjang kemudian. Salah satunya adalah pemicu kanker kulit.

Tidak sedikit wanita sekarang mencari yang instan, ingin terlihat cantik dan glowing namun tak ingin menunggu atau berproses. Sedangkan perawatan kulit yang bagus akan membutuhkan proses yang cukup, serta biasanya krim yang bagus dan aman, halal serta ber-bpom tidak mudah langsung memutihkan begitu saja.

Dengan kata lain, merkuri sering digunakan dalam produk krim pemutih wajah. Tapi, di dalamnya menyimpan segudang bahaya. Dijelaskan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin yakni dr. Listya Paramita, Sp. KK bahwa ada sejumlah tanda-tanda kerusakan kulit yang bisa terjadi akibat penggunaan krim dengan kandungan merkuri.

“Tanda-tanda yang muncul tidaklah spesifik, namun terkadang tanda-tanda kerusakan itu kerap diabaikan dan dianggap sebagai “proses wajar” atau proses yang perlu dilalui konsumen menuju perubahan ke kulit putih,” ujar dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut dalam acara daring, mengutip Antara.

Adapun reaksi yang seringkali muncul yakni kulit kasar, kering, kelupas, kemerahan, rasa terbakar, gatal, panas, dan lebih parahnya sensitif terhadap paparan sinar matahari. Jika sudah sensitif, apabila terkena matahari akan terasa terbakar dan wajah menjadi lebih merah pekat menyebabkan jauh dari sehat.

Dr. Listya juga menegaskan bahwa kandungan bahan merkuri dalam kosmetik sudah dilarang keras oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Akan tetapi, ia mencatat beberapa produk-produk kosmetik ilegal masih beredar di pasaran, sebagai misal sering dijumpai di marketplace.

Disamping itu ia juga menjelaskan bahwa meski merkuri dapat memberikan efek putih instan, bahan tersebut menimbulkan kerusakan jangka panjang. So, sekarang mungkin baik-baik saja, tetapi dikemudian hari akan dirasakan dampaknya.

Terjadinya perubahan kulit menjadi putih instan itu karena adanya pengelupasan pada lapisan epidermis kulit yang disebabkan oleh senyawa merkuri klorida. Lalu senyawa merkuri amino klorida akan inaktivasi enzim sulfhidril mercatan di dalam kulit yang ikut menghambat enzim tyrosinase serta berujung pada penghambatan pembentukan melanin kulit.

BACA JUGA  5 Tips Penggunaan Toner yang Benar Agar Wajahmu Glowing Bak Artis Korea

Jika penggunaan skincare atau kosmetik bermerkuri tetap dilanjutkan, lanjut Listya, lama-kelamaan akan timbul kerusakan kulit seperti dermatitis, hipo/ hiperpigmentasi, baboon syndrome, erythema persisten, hingga gangguan sistemik atau pada intinya akan menyebabkan penyakit berbahaya.

“Ketika digunakan jangka panjang, maka kerusakan atau gangguan itu tidak hanya (terjadi secara) lokal di kulit tetapi bisa sistemik, artinya terserap lebih dalam ke pembuluh darah, merusak organ-organ yang lain,” katanya.

Gangguan sistemik yang bisa muncul antara lain kerusakan pada ginjal, kerusakan saluran pencernaan, kerusakan bagian otak, sampai dengan gangguan perkembangan janin apabila kosmetik bermerkuri digunakan pada ibu hamil.

Dikatakan oleh dr. Listya juga keparahan dari efek samping merkuri memiliki tingkatan yang berbeda-beda, bergantung pada konsentrasi, durasi, serta frekuensi penggunaan merkuri pada kulit.

Sementara untuk roses penyembuhannya sendiri dan pemulihan cukup lama, bahkan bisa memakan waktu lama serta biaya yang tidak sedikit. Menurutnya, pengobatan pada pasien bersifat individual atau ditangani secara kasus per kasus mengingat reaksi tersebut merupakan kerusakan dengan tingkat berbeda antara satu penderita dengan penderita lainnya.

“Kalau gangguannya terbatas pada kulit, biasanya akan ditangani oleh dokter spesialis kulit. Tapi kalau ada gangguan sistemik yang melibatkan organ-organ lain, biasanya akan dirawat bersama dokter spesialis yang lain,” katanya.

Meskipun pasien bisa mendapatkan perawatan, namun kata Listya kerusakan kulit akibat merkuri tidak bisa pulih 100 persen atau sangat sulit untuk diatasi.

“Jadi lebih baik dicegah dan jangan gunakan krim-krim bermerkuri karena jelas sudah terbukti berbahaya,” imbuhnya.

Lalu apa saja jenis penyakit yang kemungkinan besar terjadi akibat penggunaan krim merkuri?

Dampak Penggunaan Krim Merkuri Pada Kulit

Dermatitis

Efek samping yang sering terjadi setelah menggunakan krim pemutih berbahaya wajah yakni dermatitis.

Dermatitis secara singkat adalah peradangan dari sekumpulan gejala masalah kulit akibat kontak langsung dengan zat iritan, atau alergen.

Pada kondisi ini, kandungan senyawa pada krim pemutih menjadi penyebab kemunculan gejala dermatitis yang mengganggu, diantaranya:

  • Kulit memerah dan melepuh.
  • Gatal-gatal.
  • Kulit kering dan bersisik.
  • Borok kulit.
  • Sensasi terbakar pada kulit dan terasa lembek.

Jika terjadi hal-hal di atas,  sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli dermatologi guna mendapatkan penanganan yang tepat.

Sindrom Nefrotik

Sindrom nefrotik adalah penyakit ginjal yang umumnya disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah pada ginjal.

Ginjal adalah salah satu organ yang berperan penting dalam menyaring limbah dan kelebihan air. Apabila ginjal mengalami kerusakan, tubuh akan mengeluarkan terlalu banyak protein dalam urine.

Sementara itu, produk perawatan wajah pemutih kulit yang mengandung merkuri bisa memicu efek samping ini yang disertai dengan gejala, diantaranya:

  • Terjadi pembengkakan (edema) di sekitar mata.
  • Kaki dan pergelangan kaki bengkak.
  • Urine berbusa.
  • Nafsu makan menurun.
BACA JUGA  Lindungi Kulit Secara Maksimal dengan 10 Produk Sunblock Terbaik

Selain merkuri, krim pemutih wajah yang mengandung kortikosteroid ternyata juga bisa memicu masalah jerawat steroid.

Umumnya, jerawat steroid akan muncul di bagian dada. Akan tetapi, masalah kulit ini bisa muncul di punggung, lengan, hingga wajah ketika digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Beberapa gejala jerawat steroid yang kerap muncul setelah memakai krim pemutih wajah diantaranya adalah:

  • Munculnya komedo.
  • Benjolan merah yang menyakitkan.
  • Bekas jerawat.

Keracunan Merkuri

Salah satu efek samping dari krim pemutih wajah yang sebetulnya utama sekali patut diwaspadai adalah keracunan merkuri.

Merkuri adalah jenis logam yang kerap dimanfaatkan untuk mencerahkan warna kulit dan mengurangi noda hitam. Namun mirisnya, bahan aktif berbahaya ini bisa memicu sejumlah efek samping yang mengkhawatirkan sekali, terutama saat digunakan berlebihan.

Berbagai gejala keracunan merkuri akibat dari pemakaian krim pemutih yang dapat terlihat antara lain:

  • Mati rasa.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Terlalu peka terhadap cahaya.
  • Gejala neurologis, seperti tremor, mudah lupa, dan lekas marah.
  • Gagal ginjal.

Penting lainnya namun jarang di pahami, bahwa krim pemutih juga tidak dianjurkan untuk ibu hamil. Hal ini karena produk kecantikan tersebut bisa menyebabkan pigmentasi refraktori dan kecacatan janin.

Tips Mengenali Krim Pemutih Wajah Berbahaya

Pada dasarnya krim untuk merawat kulit memang perlu digunakan secara terus menerus untuk mempertahankan efek pemutihan wajah.

Jika tidak, kulit akan kembali menghasilkan pigmen warna aslinya. Bahkan beberapa orang bisa menjadi ketergantungan terhadap krim pemutih tersebut.

Oleh karena itu tak heran ketika efek samping krim pemutih wajah muncul dan sulit sekali dihilangkan. Untuk menghindari hal ini, berikut beberapa tips dalam mengenali krim pemutih wajah yang berbahaya.

  1. Membaca bahan yang terkandung

Sebelum membeli skincare pemutih wajah, penting sekali selalu baca terlebih dahulu bahan-bahan yang terkandung di dalamnya. Apabila menjumpai nama-nama seperti di bawah ini, usahakan untuk tidak membeli krim tersebut karena dapat memicu efek samping yang sangat berbahaya. Bahan-bahan tersebut diantaranya adalah:

  • Mercurous chloride.
  • Mercuric

Sementara nama lain dari merkuri itu sendiri adalah 1,4-Benzenediol dan Benzene.

Sedangkan untuk yang sering di dengar lainnya, Hydroquinon memang bisa membuat kulit wajah putih. Hyroquinon juga boleh untuk wajah, akan tetapi semua itu harus dengan resep dokter serta tidak terlalu banyak. Krim pemutih kulit wajah yang mengandung hydroquinon tersebut biasanya bisa membuat kulit wajah menjadi kecoklatan ketika terpapar udara luar atau sinar matahari.

Di lain sisi, merkuri di dalam krim pemutih wajah dapat mengubah warna kulit menjadi keabuan gelap atau hijau saat terkena kontak dengan sinar matahari.