Pengguna Twitter Terverifikasi Harus Bayar Bulanan?

Elon Musk telah menyiapkan rencana pada perusahaan barunya, yang tak lain baru saja dimiliki 3 hari ini. Menjadi pemilik baru Twitter, ternyata Elon Musk cukup bersemangat dalam hal ini.

Dikabarkan bahwa ia akan merombak sistem verifikasi akun Twitter. Berdasarkan laporan dari Platformer, ada tarif bulanan yang harus di bayarkan oleh pengguna bercentang biru yakni senilai USD 4,99 atau setara Rp. 77 ribuan.

Biaya yang di patokkan tersebut merupakan tarif langganan Twitter Blue, merupakan layanan premium yang memberikan fitur eksklusif untuk para pengguna.

Pengguna akun Twitter yang sudah centang biru diberikan waktu sekurang-kurangnya 90 hari untuk berlangganan di Twitter Blue. Apabila tidak, maka mereka harus siap untuk kehilangan centang biru yang sudah dimiliki.

Bukan hanya itu, kabarnya Twitter juga akan menaikkan harga berlangganan Twitter Blue secara signifikan yakni USD 19,99 per bulan. Sebelumnya tarif tersebut sudah mengalami kenaikan dari USD 2,99 menjadi USD 4,99 per bulan.

Bahkan Musk juga meminta kepada karyawan Twitter yang mengurusi proyek ini untuk menyelesaikan sebelum tanggal 7 November. Fitur ini direncanakan harus diluncurkan dan dirilis sesuai rencana dan tepat waktu, apabila tidak maka karyawan akan di pecat.

Sebelumnya, Musk memang secara terang-terangan ingin merombak sistem verifikasi serta mengatasi akun bot, hal ini di umumkannya sejak membeli Twitter. Niatnya juga kembali di sampaikan melalui sebuah cuitan di Twitter.

“Seluruh proses verifikasi sedang dirombak saat ini,” tulis Musk dalam cuitan resminya di Twitter, melansir Detik Inet dari The Verge, pada Senin (31/10/2022).

Usia kepemilikannya pada Twitter memang seumur jagung, baru saja tiga hari menjabat sebagai “Chief Twit”. Akan tetapi ini menjadi bukti bahwa Musk cukup bergerak cepat untuk merombak Twitter.

Adapun langkah pertamanya yakni dengan merubah tampilan halaman pertama alias homepage Twitter untuk pengguna yang sudah log out.

Disamping itu Musk juga memboyong beberapa engineer Tesla ke Twitter sebagai penasihatnya. Parahnya, ia juga berencana memecat manager dan engineer yang tidak berkontribusi terhadap code base.