Buat Uang Tercanggih di Dunia, Australia Jadi Negara Paling Susah Ditipu

LiputanTimes.com – Uang tercanggih di dunia mungkin bisa diperdebatkan sebelumnya, tetapi dengan dirilisnya serial uang baru di Australia, debat ini mungkin akan berakhir.

Teknologi yang digunakan uang tercanggih di dunia tersebut ternyata belum pernah digunakan sebelumnya dan merupakan penemuan yang diharapkan juga menjaga alam.

Uang tercanggih di dunia membuat terobosan dalam berbagai bidang dan disebut sebagai uang masa depan, namun benarkah demikian?

Langsung saja, berikut pembahasan dan perbandingan uang yang digunakan di Australia dan Indonesia.

BACA JUGA  Google Kembali Sapu Sejumlah Aplikasi Android yang Suka Curi Uang Penggunanya

Australia Produksi Uang Tercanggih di Dunia

Beberapa tahun ini Australia secara bertahap mengganti uang kertas yang beredar di pasarnya, dimulai dari $5 pada tahun 2016 sampai $100 pada tahun 2020.

Uang edaran terbaru ini sangat sulit untuk dipalsukan karena memiliki desain yang kompleks. Serial ini juga memiliki torehan kecil yang bisa digunakan tunanetra untuk membedakan nilainya.

$5 misalnya, mengandung beberapa motif hologram yang jika dilihat dari sudut tertentu akan terlihat seperti burung yang sedang mengepakkan sayap.

Namun yang menjadi terobosan adalah digunakannya polimer sebagai bahan utama uang kertas, berbeda dengan Indonesia dan Amerika Serikat yang menggunakan kapas sebagai bahan utama.

BACA JUGA  Viral Cap ADS Di Uang Rp 50 Ribuan, Ini Penjelasan Bank Indonesia

Uang Tercanggih di Dunia dari Polimer

Teknologi polimer ini sebenarnya sudah digunakan Australia untuk mencetak uang sejak 1988 tetapi mengalami perombakan desain terbaru pada tahun 2016.

Berbeda dengan kapas, polimer memiliki tekstur yang lebih licin, tetapi ini juga berfungsi untuk melindungi uang dari debu, kotoran, dan bahkan air.

Uang seri terbaru ini jika dimasukkan ke air akan mengambang karena tidak bersifat menyerap seperti uang yang diedarkan Bank Indonesia.

Ketahanannya melawan air dan kotoran membuat uang ini dapat beredar lebih lama di pasar, sekitar 2-4 kali usia uang kapas sebelum harus dicetak ulang.

Hal ini juga bermanfaat mengurangi jejak karbon dan bagi pihak perbankan Australia yang dapat menghemat biaya pencetakan uang yang semakin mahal tiap tahunnya.

BACA JUGA  Cara Mendapatkan Uang Lewat Google Maps

Penutup

Teknologi canggih ini akhirnya diadaptasi oleh Vietnam dan Kanada, dan Inggris yang menyusul pada tahun 2016.

Meski begitu, muncul pertanyaan apakah di zaman yang serba digital uang secanggih ini masih dibutuhkan?

Semoga informasi ini dapat memperluas wawasan kita semua, sampai jumpa lagi di artikel-artikel menarik berikutnya.

***