HP Xiaomi Bakalan Lebih Mahal Mulai Tahun Depan

alymansur

Hp Xiaomi

Xiaomi menyampaikan bahwa tantangan yang mereka hadapi terkait lonjakan harga chip memori kemungkinan akan jauh lebih berat pada tahun 2026. Menurut Presiden Xiaomi, Lu Weibing, tekanan biaya yang terus meningkat membuat perusahaan harus mencari berbagai cara untuk menyeimbangkan kondisi pasar.

Ia menegaskan bahwa kenaikan harga Hp Xiaomi memang menjadi salah satu opsi, tetapi langkah itu tidak akan sepenuhnya menyelesaikan masalah.

Dalam penjelasannya, Lu mengatakan konsumen kemungkinan besar akan merasakan perubahan signifikan pada harga jual perangkat dalam waktu dekat. Kenaikan biaya komponen, terutama chip memori, membuat produsen harus menyesuaikan strategi agar tetap bisa mempertahankan kualitas dan pasokan produk.

Di sisi lain, Xiaomi baru saja merilis laporan keuangan untuk kuartal ketiga tahun 2025. Bersamaan dengan laporan tersebut, perusahaan juga memberi peringatan bahwa harga Hp Xiaomi diprediksi akan meningkat pada tahun mendatang. Hal ini terjadi karena komponen utama, terutama memori, mengalami lonjakan harga yang cukup tinggi di pasar global.

Lu mengakui bahwa menaikkan harga Hp Xiaomi adalah langkah yang mungkin perlu diambil untuk mengurangi sebagian tekanan tersebut. Namun, ia juga menekankan bahwa perusahaan harus mencari solusi tambahan karena penyesuaian harga saja tidak akan mampu menutupi seluruh kenaikan biaya komponen.

lu wei bing bos xiaomi

Kinerja bisnis Hp Xiaomi menunjukkan hasil positif sepanjang kuartal ketiga 2025. Perusahaan ini berhasil mengirimkan 43,3 juta unit ponsel ke berbagai negara, memperpanjang tren pertumbuhan mereka selama sembilan kuartal berturut-turut.

Berkat capaian ini, Xiaomi kini berada di posisi ketiga sebagai vendor ponsel terbesar di dunia dan menjadi nomor dua di pasar Tiongkok. Pendapatan divisi ponsel juga meningkat hingga 46 miliar yuan atau sekitar Rp108 triliun, dengan segmen harga 4.000–6.000 yuan berkontribusi cukup besar, yakni 18,9% dari total pengiriman.

Di sisi lain, Hp Xiaomi 17 series yang baru sebulan dijual di China mencatat performa penjualan yang lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Penjualannya bahkan melampaui Xiaomi 15 series hampir 30%.

Varian Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max, yang hadir dengan layar sekunder di bagian belakang, menjadi favorit dan menyumbang sekitar 80% total pengiriman. Sementara itu, model dasar Xiaomi 17 hanya berkontribusi kurang dari 20%.

Namun di balik peningkatan penjualan tersebut, industri teknologi sedang menghadapi tantangan yang cukup besar. Harga chip memori global melonjak tajam karena permintaan unit server untuk kecerdasan buatan (AI) yang semakin tinggi.

Banyak perusahaan berlomba membangun pusat data baru, sehingga kebutuhan akan komponen memori berperforma tinggi ikut terdongkrak. Kondisi ini menciptakan tekanan baru bagi berbagai produsen perangkat, termasuk produsen ponsel.

Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya permintaan terhadap chip high-bandwidth memory (HBM) yang dipakai pada server AI. Produsen seperti Samsung kini memfokuskan kapasitas produksinya pada chip tersebut, sehingga pasokan chip memori untuk perangkat lain—termasuk smartphone—menjadi lebih terbatas.

Ketika suplai menurun, harga memori pun ikut melambung, dan akhirnya berdampak pada naiknya harga perangkat elektronik. Situasi ini sempat disinggung bulan lalu oleh Lu, yang menjelaskan bahwa kenaikan harga chip memori ikut menyeret harga ponsel ke atas.

Beberapa konsumen bahkan menyatakan kekecewaannya setelah melihat harga Redmi K90 series yang lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya. Kondisi pasar ini menjadi tantangan tersendiri bagi produsen smartphone yang harus menjaga keseimbangan antara harga jual dan kebutuhan komponen berbiaya tinggi.

Also Read

Leave a Comment