Menjelang penutupan tahun 2025, Samsung mulai mempersiapkan langkah besar untuk tahun berikutnya dengan memberikan sedikit bocoran mengenai produk-produk unggulan yang akan segera hadir. Salah satu yang paling dinanti adalah seri Galaxy S26, yang disebut-sebut akan membawa pembaruan besar dalam hal performa, kecerdasan buatan (AI), dan kemampuan kamera.
Dalam sebuah sesi earnings call bersama para investor, Daniel Araujo, selaku Vice President Mobile Experience Division Samsung, mengungkapkan bahwa Galaxy S26 akan menghadirkan pengalaman AI generasi baru yang lebih personal dan berfokus pada pengguna.
Selain itu, perangkat ini juga akan dibekali chipset custom generasi kedua yang menjanjikan kinerja lebih cepat serta efisiensi daya yang lebih baik dibanding seri sebelumnya.
Araujo menambahkan bahwa seri terbaru ini akan menjadi langkah penting bagi Samsung dalam mendefinisikan ulang pengalaman smartphone modern.

“Galaxy S26 series akan merevolusi pengalaman pengguna melalui teknologi AI generasi berikutnya, prosesor yang lebih kuat, dan sensor kamera baru yang lebih canggih,” Ujar Daniel Araujo seperti dilansir dari Android Authority pada Jumat (31 Oktober 2025).
Sementara itu, laporan keuangan Samsung untuk kuartal ketiga tahun 2025 menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Pertumbuhan tersebut didorong oleh performa kuat dari bisnis chip dan ponsel, yang menjadi tulang punggung utama perusahaan.
Kesuksesan finansial ini menjadi pondasi kuat bagi Samsung untuk melangkah ke tahun 2026 dengan kepercayaan diri tinggi dan ambisi menghadirkan inovasi yang lebih revolusioner di pasar smartphone global.
Dari pernyataannya, Araujo memberikan isyarat bahwa Samsung kemungkinan besar akan menggunakan chipset Exynos 2600 untuk seri Galaxy S26, setidaknya di beberapa pasar global. Chip ini dikabarkan menjadi prosesor 2nm pertama yang diproduksi langsung oleh foundry Samsung, menandai langkah besar dalam peningkatan efisiensi dan performa perangkat flagship mereka.
Menariknya, sejumlah rumor sebelumnya juga menyebutkan bahwa Samsung akan tetap memakai Snapdragon 8 Elite Gen 5 untuk beberapa varian Galaxy S26. Jika benar, berarti perusahaan asal Korea Selatan ini akan menghidupkan kembali strategi dual-chipset, di mana satu versi memakai Exynos dan versi lainnya menggunakan Snapdragon, tergantung wilayah pemasarannya.
Meski begitu, ada kemungkinan istilah “AP custom” yang diucapkan Araujo sebenarnya mengacu pada Snapdragon for Galaxy, yakni prosesor hasil kolaborasi khusus Samsung dan Qualcomm yang sudah digunakan pada seri Galaxy S dan Galaxy Z Fold dalam beberapa tahun terakhir.
Saat sesi tanya jawab setelah laporan keuangan, Araujo juga menegaskan bahwa evaluasi chipset Galaxy S26 masih dalam tahap uji, sehingga keputusan finalnya belum bisa diumumkan.
Tak hanya berfokus pada seri Galaxy S, Araujo juga menambahkan bahwa Samsung akan terus berinovasi pada ponsel layar lipat (foldable). Perusahaan berencana memperkuat portofolio produknya dengan menghadirkan pengalaman baru bagi pengguna, sekaligus memperluas fitur-fitur AI berbasis kesehatan di lini Galaxy Watch.
Tak ketinggalan, Samsung juga tengah mengembangkan produk TWS generasi baru untuk melengkapi ekosistem perangkat pintarnya.
Melihat rencana ke depan, Samsung menargetkan bahwa pada tahun 2026, fokus utama bisnis ponselnya akan beralih pada kecerdasan buatan (AI) serta desain perangkat inovatif. Mereka juga sudah mengantisipasi kenaikan harga komponen penting, seperti chip memori, yang bisa saja berdampak pada peningkatan harga ponsel flagship di masa mendatang.








