Kode Chat WhatsApp Baru yang Wajib Diwaspadai Cegah Pencurian Data

alymansur

WhatsApp

Jangan anggap remeh jika mendapat pesan seperti ini — segera hapus saja. Kalau dibiarkan, bukan tidak mungkin akun atau kontakmu ikut berisiko. Hindari meng-klik tautan yang mencurigakan atau membagikan kode keamanan apa pun.

Modus penipuan semacam ini pertama kali muncul di beberapa negara Eropa dan kini mulai menyebar. Penipu memanfaatkan rasa panik atau empati korban untuk membuat mereka mengikuti instruksi, sehingga akhirnya data atau akses akun bisa disalahgunakan.

Tim keamanan di Bitdefender menjadi salah satu pihak yang menemukan ancaman terbaru ini. Skema penipuannya sederhana: pelaku mengirim pesan yang menyentuh emosi, lalu mengarahkan korban untuk memasukkan security code pribadi yang dikirim lewat SMS atau WhatsApp.

Kalau sampai korban terpancing, konsekuensinya bisa serius — korban bisa kehilangan akses ke akun WhatsApp, dan kontak di daftar telepon berpotensi menjadi sasaran penipuan yang menguras saldo.

Semuanya berawal dari sebuah pesan sederhana yang terlihat sangat meyakinkan. Pesannya berbunyi, “Hai! Tolong vote Adeline di kontes ini, dia anak dari teman dekatku. Hadiah utamanya beasiswa ke luar negeri. Terima kasih banyak!” Sekilas memang terdengar tulus dan tidak mencurigakan, bukan? Namun di balik kesan polos itu, tersembunyi ancaman siber yang cukup serius.

Ketika seseorang menerima pesan semacam ini, apalagi jika menyebut nama teman atau keluarga, kewaspadaan sering kali menurun. Tanpa pikir panjang, banyak yang langsung menekan tautan yang disertakan. Inilah celah yang dimanfaatkan para penipu untuk melancarkan aksinya.

penipuan di WhatsApp

Begitu link tersebut diklik, pengguna biasanya diarahkan ke situs palsu yang tampilannya menyerupai halaman kontes sungguhan. Di sana, korban akan diminta untuk melakukan “voting” dengan memasukkan nomor ponsel dan kode verifikasi yang dikirim ke perangkatnya. Padahal, kode itu sebenarnya adalah security code untuk masuk ke akun WhatsApp korban.

Begitu penjahat berhasil mendapatkan kode tersebut, akses ke akun WhatsApp pun berpindah tangan. Mereka lalu mulai mengirimkan pesan serupa ke daftar kontak korban, seolah-olah itu pesan pribadi dari teman dekat. Tujuannya jelas — untuk memperdaya orang lain agar menyerahkan uang atau data pribadi mereka.

Menurut laporan dari Bitdefender, para peretas memanfaatkan modus “kontes voting” palsu untuk mengambil alih akun WhatsApp dan menyebarkan penipuan secara luas. Hingga saat ini, mereka telah menciptakan sedikitnya 177 domain palsu dan lebih dari 550 URL unik, yang menargetkan ribuan pengguna hanya dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

“Penyerang mendapatkan akses instan ke akun korban dan menggunakannya untuk menipu serta menyebarkan pesan palsu yang memancing korban baru,” tulis pihak Bitdefender.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi kita semua bahwa kejahatan siber kini semakin canggih. Jadi, meskipun pesan terlihat datang dari orang yang dikenal, tetaplah berhati-hati sebelum menekan tautan apa pun. Ingat, satu klik ceroboh bisa membuka jalan bagi peretas untuk mengambil alih akun pribadi anda.

Untuk menjaga keamanan akun WhatsApp anda dari berbagai bentuk penipuan, sangat penting untuk waspada terhadap setiap pesan yang mencurigakan.

Jika anda menerima pesan dengan isi yang terasa janggal, segera gunakan fitur ‘Lainnya → Laporkan’ agar pihak WhatsApp dapat menindaklanjutinya. Langkah kecil ini bisa membantu mencegah penyebaran modus penipuan yang serupa ke pengguna lain.

Selain itu, jangan pernah membagikan kode verifikasi WhatsApp anda kepada siapa pun. Kode tersebut bersifat pribadi dan hanya digunakan untuk mengakses akun anda.

Bahkan jika ada seseorang yang mengaku sebagai teman atau keluarga meminta kode tersebut, tetap tolak dengan tegas karena itu adalah salah satu cara yang paling sering digunakan oleh pelaku penipuan untuk mengambil alih akun.

Bitdefender juga menekankan pentingnya memverifikasi setiap permintaan uang atau bantuan melalui panggilan langsung. Jangan langsung percaya jika ada pesan mendesak yang meminta anda mentransfer sejumlah uang, meski pesan itu tampak datang dari orang terdekat. Pastikan kebenarannya dengan menghubungi mereka secara langsung lewat telepon.

Dengan mengikuti tiga aturan sederhana dari Bitdefender ini — tidak membagikan kode, memastikan keaslian permintaan bantuan, dan segera melaporkan pesan mencurigakan — anda bisa melindungi diri dari risiko penipuan digital yang semakin marak di platform WhatsApp.

Also Read

Leave a Comment