Ada 5 Fakta Unik yang Mungkin Belum Kamu Tahu dari Rumah Adat Bali

Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai banyak pulau-pulau berjajar nan indah. Dengan latar kekayaan alamnya yang eksotis, Indonesia mampu menarik perhatian wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

Salah satu pulau, juga merupakan objek wisata populer di Indonesia adalah Bali. Kepulauan Dewata ini di akui mempunyai keindahan alam tersendiri. Di Bali, hal yang paling dominan adalah bangunan-bangunannya.

Bangunan disana tentu memiliki ciri khas masing-masing, yang membuatnya berbeda dari bangunan lainnya. Dalam hal ini termasuk rumah adat Bali.

Perlu di ingat bahwa desain konsep rumah adat Bali digunakan oleh hampir seluruh masyarakat disana, khususnya yang tinggal di Pulau Dewata.

Gapura Candi Bentar merupakan salah satu bangunan di Bali yang paling terkenal, dan saat ini sudah diresmikan sebagai rumah adat Bali.

Mayoritas penduduk di Bali memeluk agama Hindu, dan ini bukan rahasia lagi. Sebab inilah yang membuat disana kebanyakan memiliki bangunan rumah dengan sentuhan budaya Hindu yang cukup kental.

Mulai dari gapura, dinding, pintu dan lain sebagainya menyentuh budaya hindu. Tapi, apakah kamu tahu beberapa fakta menarik tebtang rumah adat Bali?

Fakta-Fakta Tentang Rumah Adat Bali

1. Material Bangunan Menentukan Strata Sosial

Di Bali, hanya lewat material bangunan saja kita bisa mengetahui strata sosial keluarga pada rumah tersebut. Artinya, bahan bangunan yang digunakan tidak disamaratakan, karena juga adanya pengaruh ekonomi serta strata sosial si pemilik.

Masyarakat biasa, umumnya mempunyai rumah dengan dinding yang terbuat dari tanah liat. Sementara untuk golongan bangsawan, biasanya menggunakan tumpukan bata. Dibagian atapnya terbuat dari alang-alang, genting tanah, ijuk maupun sejenisnya.

Semua itu tentu disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing orang.

2. Budaya Ritual Sebelum Membangun Rumah

Sebelum membangun rumah adat Bali, wajib sekali masyarakat disana melakukan sebuah ritual. Adapun ritual yang dilakukan adalah peletakan batu pertama yang disebut dengan tradisi nasarin.

BACA JUGA  Cara Membeli Tiket Kapal Pelni Secara Online Yang Resmi

Bukan tanpa tujuan, namun ritual ini dilakukan untuk meminta restu dan kekuatan dari bumi pertiwi agar rumah yang dibangun bisa menjadi bangunan yang kokoh, tahan lama, dan kuat.

Selain itu, ritual juga diwajibkan kepada para pekerja yang akan melakukan pembangunan rumah adat Bali tersebut. Ritual untuk para pekerja biasanya disebut upacara prayascita, dimana tujuannya memohon keselamatan bagi para pekerja.

Pembangunan rumah adat Bali baru bisa dilakukan apabila kedua ritual tersebur telah dilakukan.

3. Budaya Hindu yang Melekat Pada Bangunan Rumah Adat Bali

Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa Bali mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu. Sehingga tak heran jika masyarakat disana banyak yang mempunyai bangunan dengan sentuhan gaya Hindu.

Rumah adat Bali sangat kental dan kuat dengan budaya Hindu, mulai dari gapura, gerbang, pintu, tata letak ruang dan lain sebagainya.

Semua itu karena rumah adat Bali dibangun berdasarkan pada “Tujuh Filosofi”. Adapun ke tujuh filosofi tersebut adalah Tri Hita Karana, ri Mandala, Sanga Mandala, Tri Angga, Tri Loka, Asta Kosala Kosali, dan Arga Segara. Semuanya mempunyai tujuan dalam mencapai kedinamisan hidup dan hubungan harmonis.

4. Harmonis dengan Alam

Watak dasar rumah adat Bali sangat menarik, mengusung konsep harmonis dengan alam. Keharmonisan ini makin kuat berkat pemanfaatan material batu alam, bambu, serta ukiran kayu.

Diharapakan, material alam tersebut mampu menciptakan keharmonisan antar manusia dengan lingkungannya dan juga manusia dengan Sang Pencipta.

5. Tembok yang Mempunyai Fungsi Spiritual

Jangan anggap biasa, karena rumah adat Bali sangat berbeda dengan bangunan rumah pada umumnya. Salah satunya adalah tembok, dimana pada bangunan rumah Bali mempunyai peran fungsi spiritual.

Secara spiritual, tembok tinggi pada bangunan di Bali di percaya bisa menangkal roh jahat maupun ilmu hitam lainnya. Untuk memadupadankan rumah adat Bali dengan gaya rumah modern, bisa di siasati dengan memberikan hiasan lampu dengan pohon palem, kotak kayu maupun deretan bambu hias.