Memiliki keluarga adalah sebuah hadiah yang mungkin tidak bisa dinikmati sebagian orang diluar sana. Keluarga adalah tempat kita kembali dan berlindung dari kerasnya kehidupan. Apa jadinya jika tempat tersebut tidak dimiliki? tentunya rasa sepi akan kasih sayang dan perlindungan membuat anak tersebut menjadi hampa, itulah yang terjadi pada Nadiyah.
“saya pengen ketemu ibu bapak, pengen disayangi sama mereka” lirih Nadiyah.
Itulah keinginan Nadiyah Ramadani saat ditemui Tim Relawan Rumah Yatim di rumahnya dalam keadaan seorang diri. Kasihan anak ini sudah yatim piatu dan harus hidup sendirian tanpa ada siapapun yang merawatnya.
Usianya baru 14 tahun, bungsu dari 3 bersaudara ini, di usianya yang masih belia sudah bekerja sebagai tukang cuci baju milik tetangga untuk membiayai dirinya sendiri.
Getirnya hidup harus dialami nadiyah sejak umurnya masih dua tahun, ayah Nadiyah yang meninggal disusul kemudian ibunya wafat karena sakit komplikasi organ tubuh. Nadiyah harus menjadi yatim piatu bahkan disaat ia belum tau sosok ayah dan ibunya.
Tumbuh tanpa kasih sayang orang tua, Nadiyah dirawat dan ditanggung biaya hidupnya oleh kakak pertamanya hingga Nadiyah saat ini duduk di kelas 6 SD.
Ujian bagi Nadiyah kembali terulang, ia kehilangan lagi orang yang ia sayang dan menyayanginya. Kakak yang selama ini mengurus dan menyekolahkannya meninggal karena sakit liver. Sedangkan kakak kedua Nadiyah saat ini hanyalah seorang buruh kayu yang bekerja jauh dari lokasi Nadiyah tinggal dan jarang sekali pulang sehingga Nadiyah kini harus berjuang sendiri demi hidupnya.
Nadiyah bekerja sebagai pencuci baju, sepulang sekolah Nadiyah langsung pergi kerumah orang yang membutuhkan tenaga nadiyah untuk minta dicucikan bajunya. Dari hasil mencuci Nadiyah mendapatkan uang paling banyak Rp. 15,000 , itu pun jika ada panggilan mencuci untuk Nadiyah.
“Jika tak ada yang nyuruh, saya hanya bisa menahan lapar karena tak punya uang beli makanan. Terkadang ada tetangga yang memberi saya makan “ujar Nadiyah pilu.
Nadiyah kini tinggal dirumah peninggalan keluarganya. Harapan nadiyah adalah bisa melanjutkan sekolahnya agar bisa menjadi orang yang berguna bagi orang yang lain.
“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah : 220)
#pejuangkebaikan, Nadiyah seorang yatim piatu yang harus berjuang sendiri demi bertahan hidup.
Mari sisihkan sedikit rezekimu untuk Nadiyah agar hidup lebih layak.
Artikel ini diambil dari Website Rumah Yatim, untuk yang ingin berdonasi silahkan langsung menuju link berikut https://www.donasionline.id/nadiyahramadani