bocah meninggal karena ikuti saran AI

Bocah 4 Tahun Ikuti Saran AI Berujung Kematian

Seorang anak berusia 4 tahun dari Tsu, sebuah kota di prefektur Mie, Jepang, tidak berhasil diselamatkan karena saran dari sistem kecerdasan buatan (AI).

Anak yang diketahui berjenis kelamin perempuan tersebut meninggal akibat kekerasan yang dia alami usai pemerintah setempat mengikuti rekomendasi dari AI (kecerdasan buatan) untuk tidak membawanya ke tempat perlindungan sementara.

Ibu dari anak malang tersebut akhirnya ditahan oleh pemerintah pada bulan Juni lalu untuk menghadapi hukuman atas kematian putrinya.

Dikutip dari laman Next Shark, pemerintah setempat memanfaatkan teknologi AI yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 2020. Teknologi AI tersebut menggunakan data dari sekitar 13.000 kasus kekerasan terhadap anak-anak untuk memutuskan apakah seorang anak harus menjalani penahanan sementara atau tidak.

Sementara itu dalam peristiwa meninggalnya anak berusia 4 tahun tersebut, sistem AI saat itu hanya memberikan saran hanya “39%” untuk membawanya ke tempat perlindungan.

bocah meninggal karena ikuti saran AI

Sebelumnya, pada bulan Februari 2022 lalu, petugas dari pusat konsultasi anak telah bertemu dengan ibu dari anak yang meninggal tersebut usai ada laporan mengenai memar di tubuh putrinya.

Saat itu, keputusan yang diambil dalam peristiwa tersebut adalah membiarkan sang anak tetap diasuh oleh ibunya dengan kunjungan sesekali dari petugas untuk memastikan kondisinya.

Kepada petugas, sang Ibu mengatakan jika memar yang dialami putrinya tersebut bukan akibat dari kekerasan dan dirinya berjanji untuk mengikuti semua instruksi dari pusat konsultasi anak.

Katsuyuki Ichimi, Gubernur Mie mencatat bahwa pemerintah telah menunjuk komite pihak ketiga yang tidak ada kaitannya dengan kasus kematian bocah tersebut guna melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai masalah ini.

“Angka yang diberikan oleh sistem AI hanyalah sebagai tolak ukur,” kata Katsuyuki.

“Kami tidak dapat membuat kesimpulan saat ini apakah cara sistem AI digunakan untuk mengambil keputusan itu 100% tepat,” Imbuhnya.

Tak bisa dipungkiri jika keberadaan AI saat ini memang sangat membantu banyak orang. Hanya saja, secanggih apapun teknologi tersebut tidak selalu memberikan kenyataan yang sebenarnya.