Sering Menahan Lapar, Ngatemin Kakek Pencari Rumput Ini Hanya Terima Upah 5 Ribu

Makan tiga kali dalam sehari adalah kebuthan tubuh. Tapi, tak semua orang hidup dalam berkecukupan. Bahkan, ada yang sampai menahan sakit perut karena lapar. Hal itu tentu masalah ekonomi yang sangat krisis dan mencekik.

Ngatemin, di masa tuanya yang sudah seharusnya istirahat serta menyaksikan cucu tumbuh dewasa harus bergelut kerja. Kakek ini seringkali mengalami sakit ketika jalan. Ya, ia pernah mengalami kecelakaan kerja yang menimpa kakinya hingga seringkali alami sakit sampai sekarang.

Nasib hidup ini harus ia terima di usianya yang sudah 63 tahun. Demi bisa makan, ia harus bekerja dalam menyambung hidup. Sebagai pencari rumput, tentu tak ada harapan besar pada upah yang diterima. Bahkan, menempuh jarak hingga sejauh 30 KM dalam posisi berjalan pun di tekuni dengan upah yang sangat kecil sekali.

Ya, kakek Ngatemin hanya menerima upah 5 ribu saja setiap rumput yang ia peroleh. Kadangkala ia harus mencari pekerjaan lain seperti mencari kelapa dengan upah 20ribu guna menambah penghasilan.

Untuk mengistirahatkan tubuhnya saja, begitu pilu kondisi tempat tinggalnya. Kakek Ngatemin tinggal dalam gubuk yang ukurannya tidak lebih dari 2 x 3 meter. Bahkan itupun ia sewa, bukan milik sendiri atau pemberian dari orang baik. Ia juga berjualan makanan ringan, dari modal yang tak seberapa dan tidak selalu laku.

Seringkali tak ada makanan yang bisa ia makan. Terpaksa, hampir setiap hari kakek Ngatemin menahan lapar. Ia tinggal dirumah sendiri, sejak perpisahannya dengan sang istri 15 tahun lalu. Sebenarnya kakek Ngatemin mempunyai 2 orang anak.

Anak pertamanya sudah menikah dan tinggal di petantauan.

Hidup memang kadangkala menyakitkan, mempunyai anak namun terasa sebatangkara. Menjelang hari tua ia masih memikirkan tentang apa yang ia makan besok pagi.

#Pejuangkebaikan, mari bersama membantu sisihkan rezeki untuk kakek Ngatemin agar bisa hidup layak.

Bagi anda yang ingin memberikan donasi bisa klik link berikut: