Kisah Haru Ibu Rusdiana dan 4 Anak Yatim, Mereka Pantas Hidup Layak

Bicara antara nasib dan takdir, pendapat setiap orang seringkali bertentangan. Si Miskin yang katanya pemalas, atau Si Kaya yang sangat rajin.

Sukses memang sebuah impian dan pilihan, tetapi. Jika seorang bernasib kurang beruntung, tentu masih bisa dirubah. Tapi bagaimana dengan takdir? Mau seberapa besar usaha kita, jika Tuhan merencanakan lain tidak ada yang bisa merubah.

 

Hal serupa mungkin ada dalam benak dan pikiran ibu Rusdiana. Andai dulu ia bisa memilih, pasti saja ingin menjadi orang sukses. Tapi, himpitan ekonomi lah yang menghambat semua. Kondisi finansial yang tidak bisa menyekolahkan anak pertama hingga ke jenjang tinggi atau minimal SMA.

Ya, Ahmad adalah anak pertama ibu Rusdiana yang hanya lulusan SD. Mendengar singkat kisah ibu Rusdiana memaksa rasa empati sebagian besar orang untuk mengulurkan tangan memberi bantuan.

Sejak kepergian sang suami pada 2018 lalu, kehidupan ibu Rusdiana kian mencekik. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, rasanya begitu pahit. Ibu Rusdiana hidup bersama empat orang anak, yang kita sebut yatim.

Membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil tanpa seorang suami membuatnya tidak bisa bekerja. Karena ahmad sudah cukup dewasa.

Apalagi, kondisi anak-anaknya yang dalam kondisi kebutuhan khusus (autis). Sehingga memang seharusnya harus dalam pantauannya setiap hari.

Anak pertama, ahmad sudah tumbuh dewasa. Setidaknya, ia seolah menjadi salah satu laki-laki dewasa dirumah pengganti alm. Ayahnya. Ia hanya lulusan SD, yang baru saja kena PHK akibat pandemi.

Masalah sepinya pembeli selama pandemi membuat Ahmad terpaksa di PHK. Padahal, ia sangat membutuhkan sedikit hasil kerja kerasnya demi membantu kebutuhan keluarganya dirumah.

Akibatnya, Ahmad kesana kemari mencari pekerjaan dan tak satupun yang ia dapatkan. Menjadi seseorang yang hanya berbekal ijazah SD kadang lantas membuatnya merasa pasrah, dan berfikir “Dengan modal ijazah SD ia kesulitan mencari kerja”.

Impiannya saat ini tidak besar, ingin memiliki gerobak sendiri untuk berdagang. Apalah daya, jangankan modal untuk usaha kecil-kecilan. Bahkan untuk makan sehari-hari sulit.

BACA JUGA  Sering Menahan Lapar, Ngatemin Kakek Pencari Rumput Ini Hanya Terima Upah 5 Ribu

Ibu Rusdiana bersama empat anaknya tinggal dalam sebuah kontrakan. Miris, kontrakan yang di tinggalinya tak lebih besar dari 3×2,5 meter.

Saat Ahmad masih bekerja, kondisi ekonomi ibu Rusdiana masih sempat terbantu.

Keinginannya memiliki sebuah gerobak, berjualan dan mangkal di pinggir jalan semata-mata untuk membantu keluarga. Sungguh impian sederhana yang mulia sekali.

#PejuangKebaikan, kiranya dengan kerendahan hati berkenan dengan ikhlas menyisihkan rizky untuk donasi.

Bagi anda yang ingin memberikan donasi untuk #iburusdianadan4anakyatim bisa melalui link dibawah ini: