5 Kecanggihan Piala Dunia 2022 Yang Belum Pernah Ada Sebelumnya

Piala Dunia 2022 telah resmi dibuka mulai Minggu, 20 November lalu bertempat di Qatar, khususnya di stadion Al Bayt di Al-Khor.

Merupakan kompetisi sepak bola akbar, pemerintah Qatar punya cara tersendiri untuk menyiapkan segala sesuatunya agar berjalan baik dan tentunya membuat semua yang terlibat merasa senang. Hal ini sebagai bentuk kebahagiaan Qatar karena sebagai tuan rumahnya.

Begitupun untuk menyiapkan delapan stadion yang akan digunakan, Qatar benar-benar melakukan dengan sebaik mungkin untuk arena pertandingan.

Ternyata bukan stadion saja yang telah dipersiapkan oleh Qatar, namun juga mengandalkan beberapa teknologi untuk mendukung ajang Piala Dunia 2022.

Kemungkinan untuk beberapa teknologi baru di aplikasikan pada momentum tahun ini, meskipun sudah ada juga yang pernah digunakan pada ajang sepak bola lainnya. Nah, berikut ini merupakan lima teknologi yang digunakan di Piala Dunia 2022 Qatar, mengutip Kompas Tekno dari Gizmodo, Minggu (27/11/2022).

Teknologi di Dalam Bola Al-Rihla

Jadi, Piala Dunia 2022 Qatar menggunakan bola resmi yang bernama Al-Rihla, diluncurkan langsung oleh Adidas sejak awal tahun 2022. Melansir laman resmi Adidas, bola Al-Rihla menggunakan teknologi baru bernama “Connected Ball” yang dikembangkan sendiri oleh Adidas.

Teknologi ini diklaim mampu mendukung kinerja sistem VAR (Video Assistant Referee/ Asistan Wasit Video) dengan memberikan akurasi data sebagaimana yang tampak dan pergerakan disetiap tendangan serta sundulan di lapangan.

Tampilan luarnya memang Al-Rihla terlihat biasa saja seperti bola pada umumnya. Tetapi di dalamnya telah tertanam sensor gerak yang bernama Adidas Suspension System yang dibekali baterai dan dapat diisi ulang.

Disebut-sebut bahwa sensor ini mampu mengirimkan data 500 kali per detik. Sensor gerak tersebut juga akan mengirimkan data ke Video Match Officials FIFA yang nantinya juga meninjau data secara langsung guna menentukan keputusan offside.

Teknologi ini juga akan membantu dalam menyelesaikan perselisihan akibat sentuhan yang diperedebatkan, misalnya seperti handsball. Walaupun dibekali dengan tekologi baru, namun Al-Rihla disebut tidak akan mempengaruhi performa bola.

BACA JUGA  MU Berhasil Gasak Leeds, Solskjaer: Skornya Bisa Saja 12-4 Kalau Kami Serius

Teknologi Offside Semi-Otomatis

Offside merupakan salah satu keputusan yang kerap menjadi kontroversi di ajang sepakbola. Oleh karena itu di Piala Dunia 2022 Qatar kali ini menggunakan teknologi terbaru yang berguna untuk membantu keputusan offside lebih akurat bernama Teknologi Offside Semi-Otomatis.

Di dalam teknologi tersebut disematkan 12 kamera yang terpasang dibawah atap stadion guna melacak pergerakan bola. Teknologi ini akan melacak ke 29 titik tubuh pemain. Misalnya saja, seorang pemain dikatakan offside jika mereka lebih dekat ke gawang dibandingkan bola dan pemain belakang lawan, saat umpan diberikan oleh rekan tim.

FIFA mengatakan, titik data itu akan di ukur hingga sebanyak 50 kali dalam satu detik.

“Dengan menggabungkan data pelacakan tungkai pemain dan bola, serta menyematkan kecerdasan buatan, teknologi ini akan memberikan peringatan offside otomatis kepada perangkat pertandingan yang ada di ruangan operasional video, setiap kali bola diterima oleh penyerang yang ada di dalam posisi offside di lapangan,” tulis resmi FIFA dalam blog.

Kemudian sesaat setelah wasit memutuskan offside, maka sistem akan membuat animasi 3D untuk menggambarkan posisi tubuh pemain saat bola telah dimainkan. Selanjutnya video akan ditampilkan ke sebuah layar raksasa agar bisa dilihat oleh semua orang.

Teknologi Kamera Pengawas Lebih Ketat

Bisa dibilang Piala Dunia 2022 Qatar ini merupakan ajang yang paling ketat di sepanjang sejarah. Sebab stadion akan dilengkapi teknologi kamera pengawas yang lebih canggih.

Nantinya setiap orang yang masuk di stadion akan dilacak oleh 15.000 kamera yang dilengkapi dengan pengenalan wajah. Teknologi tersebut dikendalikan oleh pusat komando yang terdiri dari beberapa teknisi guna memantau serta menganalisa rekaman kamera.

Pengawasan kamera ini tidak hanya dipasang pada area stadion saja, namun juga meluas hingga ke tempat umum seperti stasiun kereta api dan bus yang dekat dengan stadion.

Bahkan ada pula kabar yang menyebutkan akan diterbangkan untuk mengukur beberapa padatnya kerumunan.

Aplikasi untuk Para Pemain

Ini merupakan pertama kalinya, para pemain di Piala Dunia 2022 Qatar diberikan akses untuk menggunakan aplikasi FIFA Player App.  Kabarnya aplikasi tersebut dikembangkan berdasarkan masukan dari para pemain profesional.

BACA JUGA  Sederet Negara yang Tak Akan Pernah Bisa Masuk Piala Dunia

Melalui aplikasi ini pemain bisa memperoleh informasi dan data kinerja mereka di lapangan sesegera mungkin setelah pertandingan usai.

Aplikasi FIFA Player sendiri terdiri dari metrik intelijen dan data yang dihimpun oleh tim ahli FIFA yang nantinya akan menganalisa performa serta pelacakan data.

Sementara untuk beberapa data yang akan dilacak, seperti pergerakan pemain ketika menerima bola, tekanan yang mereka lakukan terhadap lawan, dan masih banyak lagi yang lainya.

Teknologi AC Raksasa

Teknologi pendingin yakni AC di stadion bukan sesuatu yang baru, namun teknologi ini memang dipercanggih untuk ajang Piala Dunia 2022 Qatar. Suhu di Qatar sendiri cukup panas, apalagi saat di laporkan suhu rata-rata disana sekitar 25 derajat celcius saat Piala Dunia 2022 digelar.

Alhasil pemerintah Qatar melengkapi tujuh dari delapan stadionnya dengan teknologi ‘Pendingin Raksasa’ agar suhu di stadion tetap terjaga baik. Sistem ini dirancang dengan kemampuan hemat energi serta ramah lingkungan.

Pendingin Raksasa ini adalah teknologi yang dikembangkan oleh seorang Profesor Teknik dari Universitas Qatar bernama Saud Abdulaziz Abdul Ghani atau yang lebih dikenal dengan “Dr. Cool”.