Review Singkat Huawei P50 Pro yang Dijual Belasan Juta

Akhirnya Huawei resmi merilis P50 Pro di pasar Indonesia, usai tertunda cukup lama pada akhirnya perangkat tersebut mejeng ke publik. Awalnya smartphone ini di kenalkan pada pertengahan 2021 lalu. Adapun yang melatarbelakangi tertundanya Huawei P50 Pro cukup banyak, beberapa diantaranya karena kelangkaan chip, masalah pengapalan dan sebagainya. Apapun permasalahannya, yang pasti kini Huawei P50 Pro sudah tersedia di Tanah Air.

Untuk lebih mudah mengenali seperti apa kebolehan smartphone Huawei P50 Pro, berikut ini adalah spek singkat serta hasil Review yang dikutip dari laman Detik Inet, Minggu (6/3/22).

Spesifikasi Huawei P50 Pro

Desain

Desain premium yang mempunyai dimensi pas dalam genggaman, dan tidak begitu berat. P50 Pro usung tampilan berbeda dibandingkan ponsel lain. Adapun yang dimaksud berbeda disini adalah bagian belakang ponsel. Terdapat dua bulatan cukup besar, tak seperti umumnya smartphone. Ini yang disebut Huawei sebagai sistem kamera Dual Matrix. Satu bulatan terdiri dari beberapa kumpulan kamera seperti kamera utama, mono, dan ultrawide camera. Sedangkan satu bulatan lainnya dibawah berisi kamera dengan lensa periskop serta LED Flash.

Tampilan bodi belakangnya dikemas dengan campuran aluminium dan kaca, dengan gaya pinggiran setiap sudutnya melengkung. Ini menandakan bahwa Huawei blm bergabung pada tren ponsel terbaru dengan pinggiran rata.

Lantas, mana sih yang lebih enak? Pinggiran melengkung atau rata, yang pasti sesuai pada selera masing-masing.

Layar

Huawei P50 Pro hadir dengan teknologi panel OLED seluas 6,6 inchi beresolusi 2700 x 1228 pixel. Memang tidak sampai QHD, akan tetapi tingkat kerapatan pixelnya 450 ppi sudah lebih dari cukup untuk menampilkan gambar yang tajam dan detail. Lalu ukuran diagonal 6,6 inch ini pun rasanya sudah sangat pas. Tidak terlalu kecil dan juga tidak begitu besar. Ini tentu berkat pemasangan OLED, yang notabene mempunyai tingkat kontras cukup tinggi, warna-warna yang memukau, serta tingkat kecerahan yang tinggi.

Huawei tak mendesain layar P50 Pro secara berlebihan, misalnya tidak membuat warna yang di tampilkan ngejreng dengan saturasi berlebihan. Dengan refresh rate 120Hz akan membuat animasi yang ditampilkan sangat mulus.

BACA JUGA  Kamera Samsung Galaxy A73 Siap Tandingi Redmi Note 10 Pro

Kamera

Sudah beberapa tahun lalu, Huawei bekerjasama dengan Leica untuk urusan fotografi baik untuk Mate maupun P. Tak heran jika kamera smartphone Huawei selalu memukau termasuk juga dengan P50 Pro ini. Kualitas gambar sangat epik meskipun dalam keadaan minim cahaya atau dengan banyak cahaya. Detail foto cukup bagus, tone warna yang natural, highlight dan shadow bisa ditampilkan dengan baik yang mana ini konsisten untuk semua kameranya, baik kamera utama, ultra-wide, dan tele (kecuali saat zoom sudah di atas 3x).

Secara optik zoom tele bisa mencapai 100x apabila dikombinasikan dengan zoom digital. Namun untuk normalnya 3x. Tidak disarankan juga menggunakan zoom di atas 10x karena hal itu akan membuat gambar buram. Secara singkat, kamera Huawei P50 Pro sangat bagus, menu kamera juga nyaman dan mudah dipakai. Hanya saja, apabila dibandingkan dengan ponsel yang harganya sama-sama belasan juta yang lain, selisih performanya tidak sejauh itu. Berbeda saat P20 Pro ataupun Mate 20 Pro baru dirilis, yang mengusung kemampuan kameranl masih terpaut jauh dibanding kompetitornya.

Sebenarnya ini bukan karena perkembangan Huawei saja yang melambat. Akan tetapi pabrikan ponsel lain yang bisa mengejar ketertinggalannya dari Huawei.

Performa

Soal performa, Huawei andalkan snapdragon 888 pada P50 Pro yang di kombinasikan dengan RAM 8GB/ 12GB dan ROM 12GB/ 256GB/ 512GB. Sedangkan untuk catu dayanya, dibekali dengan kapasitas 4.360 mAh, lengkap dengan fitur SuperCharge 66W, dan wireless SuperCharge 50W.

Apapun jenis aplikasi, bakal bisa dilibas dengan mudah. Berikut ini adalah skor beberapa tes uji sintetis yang dilakukan pada Huawei P50 Pro. Skor yang didapat tak terpaut jauh apabila dibanding ponsel lain dengan SoC yang sama.

  • 3DMark wildlife 5.820
  • 3DMark Wildlife extreme 1.537
  • Geekbench 5 Single Core 896
  • Geekbench 5 Multi Core 3.345
  • Geekbench 5 Compute 4.730
  • AnTuTu 645.934

Bicara kembali mengenai baterainya, kapasitas 4.360 Mah rasanya sudah memberikan efisiensi yang bagus. Satu hal yang pasti adalah memudahkan dipakai seharian tanpa perlu isi ulang. Sayangnya, Snapdragon 888 yang dipakai ini hanya mempunyai modem 4G saja. Sepertinya ini lantas dikatakan “Harga yang harus di bayar Huawei” untuk bisa memakai SoC buatan perusahaan asal Amerika Serikat.

BACA JUGA  Apple Waspadai Perilisan Huawei P70 Series, Apa Hebatnya?

HarmonyOS 2.0

Dari segi hardware dan kamera, Huawei P50 Pro merupakan ponsel yang sangat mumpuni. Lantas bagaimana dari sisi software? Karena sebuah ponsel tak bisa cuma dinilai dari sisi hardware, maka penilaian dari softwarenya pun amat sekali penting. Sebagaimana kita ketahui, sudah sejak pertengahan 2019 Huawei tak bisa memakai Google Mobile Services (GMS). Ini karena Huawei masuk daftar Black List.

Hanya saja pengguna tak lagi temui seperti Google Play Store, Google Maps, Google Photos, Gmail, dan berbagai layanan lain yang menjadi kebutuhan sehari-hari para pengguna ponsel. Ini berarti pengguna P50 Pro harus belajar beradaptasi tanpa layanan dari Google tersebut. Nah, dan sejak saat itu pun perusahaan asal China tersebut mengembangkan solusinya, seperti App Gallery yang kini dilengkapi Petal Search sebagai pengganti Play Store, dan HarmonyOS sebagai pengganti Android.

Antarmuka HarmonyOS 2.0 yang dipakai di unit yang di ujikan relatif mudah dipelajari dan terasa enteng. Sehingga pengguna tidak terlalu sulit untuk beradaptasi dari ponsel Android ataupun iOS. Bahkan jumlah aplikasi yang tersedia untuk platform ini terus berkembang. Malahan dikatakan jauh lebih banyak ketimbang saat masih di era Mate 30 Pro pada 2019 lalu. Ada juga menu Gspace yang bisa diunduh dari App Gallery, yang pada dasarnya merupakan sebuah “Ponsel Virtual” yang dijalankan di P50 Pro yang sebenarnya di dalamnya bisa diinstal Play Store dan berbagai layanan Google lain. Tentu saja ini bukanlah aplikasi resmi dari Huawei. Jadi apabila pengguna ingin memakainya, risiko tentu ditanggung sendiri.

Aku Huawei yang memastikan keamanan serta verifikasi pengembang untuk aplikasi yang ada di App Gallery. Meski pernah ada juga kasus malware yang sukses menyusup dalam aplikasi di layanan App Gallery. Bisa dibilang jika 95% aplikasi yang diperlukan oleh pengguna ponsel tersedia lewat kombinasi App Gallery dan Petal Search. Sementara 5% lainnya bisa dipenuhi lewat Gspace.

Harga

Sebagai informasi, Huawei P50 Pro terjual di pasaran lebih dari 1.000 unit di hari penjualan perdananya, yakni pada 26 Februari 2022. Soal harga, Huawei P50 Pro dibanderol Rp. 14.999.000. Pembelian 1 unit P50 Pro, pelanggan akan mendapatkan Huawei FreeLace senilai Rp. 1 juta. Program ini berlangsung selama sesi penjualan perdananya hingga 13 Maret 2022.