Tak Terlihat Tapi Ditemukan, Ini Dia Air Terjun Paling Tinggi dan Terbesar di Dunia

Kamu harus tahu, air terjun terbesar di dunia ternyata ada di kedalaman bawah air lho! Air terjun tertinggi di Bumi yang berdiri setinggi 3,5 kilometer, wow!

Tepat di sebelah air terjun ini, ada air terjun Angel alias Angel Falls yang merupakan air terjun tertinggi dan tak pernah terputus di daratan.

Apabila dibandingkan, antara air terjun tertinggi ini bisa dikatakan Angel Falls masih belum ada apa-apanya.

Lalu, dimana dan apa air terjun terbesar dunia itu? Pesona alam yang menakjubkan itu adalah Denmark Strait Cataract yang dapat ditemukan di bawah Selat Denmark antara Greenland dan Islandia.

Jadi, disinilah air jatuh dari Laut Greenland ke Laut Irminger sejauh lebih dari 3 kilometer. Ibarat kata, setetes air yang tiga kali lebih tinggi dari air terjun Angel dan cukup ikonik di Venezuela.

Air terjun ini sangat lebar, bentangannya seluas 160 kilometer serta mengalirkan sekitar 5 juta meter kubik air di setiap detiknya. Bisa dibilang ini setara dengan 2.000 air terjun Niaraga pada aliran puncaknya.

Seperti yang dikutip IFL Science, terletak jauh dibawah permukaan laut air terjun Denmark Strait Cataract ini ditemukan pada tahun 1989.

Mungkin saja banyak dari kalian bertanya-tanya, seperti apa air terjun bawah air terbentuk dan bagaimana wujud air yang jatuh dibawah air? Menurut National Ocean Service, ini berkaitan dengan suhu air.

Jadi, air dingin lebih padat daripada air hangat sehingga pada waktu air dingin mengalir ke selatan dari Laut Nordik bertemu dengan air yang lebih sejuk di Laut Irminger maka air tersebut akan tenggelam.

Air dengan suhu yang lebih dingin serta padat dipaksa berada di bawah air yang lebih hangat, mengalir di atas arus yang sangat besar di dasar laut agar menciptakan air terjun yang luar biasa.

Namun sayang, akibat pemanasan global mengubah air terjun bawah air tersebut. Seiring meningkatnya suhu akibat perubahan iklim, suhu lautan menjadi lebih hangat dan air tawar semakin banyak yang masuk. Selain itu juga mengakibatkan berkurangnya pembentukan es laut.

BACA JUGA  Kontroversi Pemuda Nikahi Nenek 61 Tahun Viral, Demi Konten Semata?

Tentu saja hal ini berdampak pada berkurangnya volume air dingin dan juga padat yang mengalir ke bawah.

“Contoh yang baik adalah di pantai Catalan, tempat terjadi penurunan jumlah hari tramontane di musim dingin di Teluk Singa dan utara pantai Catalan menyebabkan melemahnya proses oseanografi ini,” demikian kata Profesor Anna Sanchez-Vidal, selaku pemimpin ekspedisi untuk menyelidiki Selat Denmark.

“Kondisi ini sangat menentukan dalam mengatur iklim dan berdampak buruk terhadap perubahan iklim serta berdampak besar pada ekosistem dalam,” imbuhnya.